Konsep Sumitronomics Diusung Dalam Konferensi Internasional ICBASL, Apa itu Sumitronomics?

Langgeng Widodo
Pembukaan Konferensi Internasional ICBASL di Kota Solo, Rabu (15/10/2025).

SOLO,iNewsMuria.id-Konsep Sumitronomics atau Sumitro Economics diperkenalkan dalam konferensi internasional tiga lembaga sekaligus yang diikuti lebih dari sepuluh negara yang digelar di Kota Solo selama tiga hari, 15-17 Oktober 2025.

Yaitu, The International Conference on Business, Accounting, Supply Chain, and Logistics (ICBASL), the International Conference on Sustainable Innovation and Environment (ICSIE), dan Asian Association of Business Incubation (AABI) atau Asosiasi Inkubator Bisnis Asia Pasifik.

Menurut Ketua Program Studi Program Doktor Ilmu Ekonomi FEB UNS Prof Dr Agung Nur Probohudono, istilah Sumitronomics merujuk pada kerangka pemikiran ekonomi yang dikembangkan oleh Prof Sumitro Djojohadikusumo.

"Intinya adalah kami menggunakan pendekatan ekonomi yang saat ini dijadikan landasan berpikir oleh pemerintah Presiden Prabowo Subianto, Sumitronomics," kata Prof Dono yang bertindak sebagai keynote speaker untuk seminar ICBASL yang membahas tema Smart and Resilient Supply Chain and Finance for Sustainable Growth.

Konsep Sumitronomics tersebut baru bisa diawali dari sekarang ini. Sebab sebelumnya ada ketidakpastian, setelah pandemi, geopolitik juga berubah, ada teknologi yang berkembang, AI, IoT, blockchain. "Kami perlu menyikapi hal itu, dari sudut pandang akuntasi dan good governance," katanya. 

Ia mengatakan pada konsep Sumitronomics tersebut transparansi merupakan pondasi utama dalam ekonomi. "Dari sisi itu, sebagai contoh supply chain ada momentum untuk kedaulatan ekonomi, walaupun ada kreativitas untuk menambah nilai manfaat harus menuju ke kedaulatan ekonomi, dengan tata kelola yang baik atau good governance, di situ ada value negara," katanya.

Lebih lanjut Prof Dono mengatakan, dalam konsep Sumitronomics yang digagas Profesor Sumitro Djojohadikusumo yang merupakan bapak dari Presiden Prabowo tersebut terdapat trilogi pembangunan. Yakni pertumbuhan ekonomi yang tinggi, distribusi manfaat yang merata, dan stabilitas nasional yang dinamis. Dari trilogi tersebut, nantinya pembangunan mengarah pada efisiensi.

"Tapi tdak hanya trilogi saja, dalam pembangunan juga perlu adanya tata kelola dan moral responsibility, ada etika yang baik dari seluruh aspek, baik itu pemerintah, baik itu dari sisi bisnis, dari sisi pemangku kepentingan lain yang kemudian mengarah ke ketahanan atau kedaulatan. Harapan selanjutnya, ekonomi Indonesia ada pada tahap sustain atau berkelanjutan," katanya.

"Kami berharap gagasan yang muncul pada tiga konferensi internasional ini dapat memberikan masukan bagi kebijakan pemerintah," kata guru besar Universitas Sebelas Maret (UNS) tersebut.

Harapan yang sama disampaikan  Wali Kota Surakarta Respati Ardi saat memberi sambutan ketika membuka tiga konferensi internasional tersebut dalam pleno. "Bagaimana caranya dari konferensi ini bisa mendapatkan masukan yang membangun, khususnya untuk program prioritas pemerintah, salah satunya untuk program makan bergizi gratis, misalnya apa yang perlu ditambahi, apakah dari kebijakan publik, atau logistiknya," kata Respati.

Sementara itu, pada konferensi internasional tersebut lebih dari 100 artikel akademisi dari berbagai negara dipresentasikan, baik dari praktisi maupun akademisi. Banyak dari akademisi yang punya gagasan, arahnya mencari masukan dari para peneliti, akademisi yang datang ke sini cari masukan riset saya bagaimana. 

"Setelah itu akan dikembangkan dan jadi penelitian yang dapat dipublish di jurnal internasional. Tapi harapannya jangan hanya dipublish saja, tapi juga bagaimana terimplikasi di masyarakat," pungkas Prof Dr Agung Nur Probohudono,(*)

Editor : Arif F

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network