JAKARTA, iNewsMuria - Layanan transplantasi ginjal berteknologi laparoskopi kini menjadi sorotan. Inovasi ini memungkinkan prosedur penanganan pada pasien dengan sayatan minimal di perut, didukung kamera beresolusi tinggi untuk presisi maksimal. Di Indonesia, teknologi untuk transplantasi ginjal minim sayatan ini dikembangkan oleh pusat urologi di Rumah Sakit Mandaya Royal Puri.
Metode laparoskopi ini dipimpin oleh Prof. Chaidir, yang berlatih khusus di Belanda dan telah melakukan ratusan transplantasi ginjal standar global. Pasien gagal ginjal kini tak perlu bepergian ke luar negeri untuk perawatan berkualitas tinggi.
"Kami ingin memberikan solusi bagi para pasien gagal ginjal di Indonesia agar tidak perlu lagi mencari layanan transplantasi ke luar negeri," ujar Public Relation Manager Mandaya Hospital Group, Erwin Suyanto, dalam keterangannya, Minggu (12/10/2025).
Ia menambahkan bahwa proses dari pemeriksaan donor hingga perawatan pascaoperasi ditangani tim multidisiplin secara menyeluruh. Selain transplantasi, RS Mandaya memperkuat layanan urologi terpadu untuk kanker prostat, batu ginjal, dan pembesaran prostat jinak (BPH). Pusat Kanker Prostat Terpadu mereka menghadirkan terapi nuklir Lutetium-177 yang menargetkan sel kanker secara selektif tanpa merusak jaringan sehat.
Terapi Lutetium-177 bekerja dengan menyalurkan radiasi langsung ke reseptor PSMA pada sel kanker prostat. Inovasi ini meningkatkan harapan hidup pasien stadium lanjut hingga 32 persen, menjadikannya pilihan pengobatan revolusioner di Indonesia.
Untuk mendukung terapi kanker, RS Mandaya dilengkapi mesin radioterapi 4D Elekta Versa HD yang menembakkan radiasi dengan akurasi tinggi. Bagi pasien BPH, teknologi Rezum menggunakan uap air panas untuk mengecilkan prostat tanpa operasi besar, sambil menjaga fungsi seksual dan mempercepat pemulihan.
Dalam penanganan batu ginjal, robot laser Zamenix pertama di Asia Tenggara menghancurkan batu hingga ukuran granit dengan presisi luar biasa. "Semua inovasi ini kami hadirkan agar hasil perawatan benar-benar terukur: tumor mengecil lebih cepat, batu ginjal hancur sempurna, dan pasien transplantasi pulih dengan aman," tutur Erwin Suyanto.
Adapun acara peluncuran pusat urologi dihadiri para ahli urologi ternama seperti Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar, Sp.U(K), Ph.D., dan Prof. dr. Ponco Birowo, Sp.U(K), Ph.D. Mereka memperkenalkan teknik laparoskopi yang mengurangi perdarahan dan infeksi, serta mempercepat pemulihan pasien secara signifikan.
Editor : Arif F
Artikel Terkait