JAKARTA, iNewsMuria – Belakangan nama AKBP Pujiyarto, santer terdengar di pembicaraan-pembicaraan media sosial. Benar saja, sosok Pujiarto adalah sosok kunci terbongkarnya beberapa kasus prostitusi online di Jakarta. Pria berpangkat perwira menengah (pamen) yang menjabat Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Polda Metro Jaya terus menelusuri dan menggeledah praktik prostitusi online di sejumlah lokasi di Jakarta yang melibatkan anak di bawah umur. Terbaru, Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya membongkar kasus prostitusi online di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hasilnya, Dua mucikari dan 8 wanita ditangkap.
Sebelumnya, AKBP Pujiyarto juga terlibat dalam pengungkapan prostitusi online di Apartemen Sentra Timur, Pulo Gebang, Jakarta Timur (Jaktim). AKBP Pujiyarto membongkar prostitusi online tersebut atas laporan dari ibu korban.
Dimana pada 24 September 2021 pelapor, yakni ibu kandung korban, mengetahui adanya akun MiChat yang menawarkan foto anaknya untuk prostitusi. Terdapat 4 anak di bawah umur dan 1 wanita berusia 18 tahun yang terlibat dalam prostitusi online tersebut.
Mereka ditawarkan oleh 2 muncikari lewat aplikasi MiChat. Pengungkapan yang paling menghebohkan adalah ketika Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya membongkar praktik prostitusi online di sejumlah hotel kawasan Jakarta Barat dari dua kali pengungkapan di tanggal 19 dan 24 Mei 2021.
Kasus prostitusi online ini juga melibatkan anak di bawah umur. Tak tanggung-tanggung, 75 orang diamankan dalam pengungkapan itu. Semua yang diamankan terdiri atas dua orang muncikari yang akhirnya ditetapkan sebagai tersangka, yakni AD (27) dan AP (24), para wanita yang diperjualbelikan, hingga lelaki hidung belang.
Dari yang diamankan tersebut, polisi menemukan 18 anak di bawah umur yang turut diperjualbelikan. AKBP Pujiyarto memang cukup berpengalam di bidang reskrim. Ia pernah menjabat Kanit Reskrim Polsek Taman Sari, Kanit Judsus Hortik, Kanit Krimum, serta Wakasat Reskrim Polres Jakarta Barat, Wakasat Reskrim Jakarta Utara, dan terakhir menjabat Kabagbinopsnal Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Menariknya lagi, pria kelahiran Sragen 17 September 1964 ini ternyata dulunya sempat ingin menjadi seorang guru. Pujiyarto merupakan lulusan sekolah pendidikan guru (SPG). Tapi karena ada panggilan hati, ia mencoba masuk Secaba di SPN Lido tahun 1984 dan lulus tahun 1985 (angkatan V).
Setelah menjadi polisi, Pujiyarto pernah menjadi sopir Spry dan Karumga dari Kapolri saat itu, almarhum Jenderal Pol Dibyo Widodo. Pujiyarto kemudian mengikuti pendidikan Secapa angkatan XXVI (WSC), dan memilih Bidang Reskrim.
Walupun karier kepolisiannya tergolong moncer, namun Pujiyarto tidak pernah berhenti belajar secara akademik. Ia rajin menimba ilmu hukum non kedinasan di beberapa universitas hingga meraih gelar SH, dan MH.
Pujiyarto kemudian meraih gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Jayabaya Jakarta pada tahun 2018, dengan judul desertasi “Kepastian Hukum Dalam Penghentian Penyidikan Oleh Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia Berdasarkan Pendekatan Keadilan Restoratif”.
Editor : Ade Achmad Ismail
Artikel Terkait