JEPARA, iNewsMuria.id- Bupati Jepara Witiarso Utomo menegaskan keseriusannya membangun pelabuhan internasional yang diproyeksikan dibangun di Balong Kecamatan Kembang.
Menurut orang nomor satu di Jepara pihaknya sudah melakukan serangkaian langkah agar mimpi besar pembangunan pelabuhan ekspor yang terintegrasi dengan kawasan industri ini bisa direalisasikan.
Pemkab Jepara sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk merealisasikan pelabuhan internasional dengan nilai investasi sekitar Rp 71 triliun tersebut. Menurutnya respon pemerintah pusat sangat positif. Senin ini pihaknya juga secar resmi mengajukan surat kepada PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) untuk melakukan audiensi terkait operasionalisasi pelabuhan tersebut.
"Jika Pelindo menyatakan kesediaannya untuk mengoperasikan pelabuhan barang skala internasional di Jepara, ini akan menjadi peluang besar bagi kita untuk merealisasikan proyek tersebut," kata Mas Wiwit saat bertemu dengan awak media di Ruang Transit Pringgitan Pendopo Jepara, Senin (17/03/2025) petang.
Menurutnya, Pelindo Cabang Semarang memberi sinyal positif terkait rencana ini. Pelindo menilai jika kondisi pelabuhan di Semarang saat ini sudah tidak layak beroperasi akibat tingginya biaya perawatan sedimentasi.
"Oleh karena itu, Jepara menjadi salah satu opsi relokasi strategis karena faktor geografis, kedalaman perairan serta kestabilannya telah dimonitor oleh Pelindo," tegasnya.
Dari sisi pendanaan, banyak investor yang tertarik. Pihaknya sudah melakukan penjajakan dengan investor dari Tiongkok. Selain juga menjajaki opsi pinjaman dalam negeri melalui Kementerian Keuangan.
"Skemanya nanti kita pilih yang terbaik. Investor menyampaikan mereka siap menanggung 80 persen biaya pembangunan," ujarnya.
Terkait lahan, kata Wiwit, proyek ini direncanakan menggunakan lahan seluas 700 hektar dan 200 hektar yang saat ini dimiliki oleh Perhutani dan PTPN IX. Dalam pertemuannya dengan PTPN IX, pihak PTPN IX menyatakan kesediaannya untuk mengalihkan lahan tersebut menjadi kawasan industri guna mendukung operasional pelabuhan.
Hal ini didasarkan pada pertimbangan ekonomi, di mana keuntungan dari kawasan industri lebih besar dibandingkan dengan perkebunan karet.
"Dengan skema ini, PTPN IX diproyeksikan dapat memperoleh pendapatan sebesar 7 persen selama 30 tahun ke depan," tegasnya.
Bupati menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari visi besar Pemkab Jepara untuk menggenjot konektivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Dengan dukungan dari Pelindo dan para investor, kami optimistis bahwa Jepara siap menjadi pusat ekonomi baru dengan keberadaan pelabuhan Internasional ini,” ucapnya.
Mas Wiwit menegaskan sembari menunggu kepastian dari Pelindo, pihaknya juga mulai berhitung soal kepemilikan pelabuhan internasional itu. Apakah Pemkab Jepara akan menjadi pemilik saham mayoritas atau minoritas tergantung keuntungan yang didapat Jepara.
"Soal ownership mana yang paling menguntungkan. Apakah kita yang punya mayoritas atau minoritas tentu dengan memperhatikan kecukupan APBD," paparnya.
Sekda Jepara Edy Sujatmiko menambahkan beberapa tahun lalu, pemkab pernah membuat pra feasibility study (FS) dengan menggandeng ITS Surabaya. Hasil kajian saat itu menyebutkan jika pelabuhan internasional memang layak dibangun di Balong.
Saat itu, Pemkab Jepara juga sudah berkoordinasi dengan Pelindo III. Hasilnya Pelindo juga memberi sinyal positif terkait rencana ini.
"Pelindo bahkan siap investasi 25 persen," tandasnya.
Editor : Langgeng Widodo
Artikel Terkait