Jelang Tahun Baru Imlek 2025, Pengelola Klenteng Hok An Bio Purwodadi Lakukan Tradisi Bersih Bersih

Arif Fajar
Pengelola Klenteng Hok An Bio Purwodadi, Grobogan membersihkan patung patung Dewa menjelang Tahun Baru Imlek 2025. (Istimewa)

GROBOGAN,iNewsMuria.id – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025, pengelola Klenteng Hok An Bio Dewa Bumi di Kota Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah melakukan tradisi bersih-bersih.

Pembersihan dilakukan di lingkungan Klenteng Hok An Bio yang berada di Jalan Suhada Purwodadi tersebut. Termasuk membersihkan patung dewa-dewi di klenteng tersebut.

Menurut Pengurus Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Klenteng Hok An Bio, Budi Wiguna, kegiatan bersih bersih dimulai pukul 08.00 WIB dan selesai pukul 11.00 WIB.

Untuk diketahui Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili akan jatuh pada tanggal 29 Januari 2025. Sehingga sekitar sepekan atau enam hari sebelumnya ada tradisi bersih-bersih klenteng. 


Pembersihan patung menjelang Tahun Baru Imlek 2025 dilakukan pengelola Klenteng Hok An Bio, Purwodadi, Grobogan. (Istimewa)

 

Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili shionya ular dengan elemen kayu. Harapannya dengan shio ular kayu ini, menurut Budi Wiguna kehidupan lebih damai dan sejahtera.

”Pembersihan patung dewa dilakukan di waktu khusus, seperti saat ini. Ketika semua dewa naik ke langit memberikan laporan. Hari sebelumnya Kongco naik ke altar,” ujar Budi Wiguna, Jumat (24/1/2025).

Kenapa pembersihan patung dewa-dewi dilaksanakan pada rentang waktu tiga jam itu, menurut Budi Wiguna, karena bertepatan dengan Dewa Cao Kun Kong atau Dewa Dapur naik ke langit.

Menurut Budi Wiguna, diyakini saat dibersihkan patung tersebut sudah dalam keadaan kosong, karena ruh mereka sedang naik ke kahyangan.

”Ada sekitar 39 patung dewa-dewi atau 15 tokoh suci, pengawal hingga hewan kesayangan yang dibersihkan menjelang Tahun Baru Imlek 2025,” katanya kepada wartawan. 

Proses pembersihan dilakukan dengan menggunakan lap untuk membersihkan patung, mencuci rak, hingga menyapu halaman hingga ruangan sembahyang.

Namun dalam kegiatan bersih-bersih tersebut, abu hio sisa sembahyang tidak bisa sembarangan dibuang. Hanya disaring, dibersihkan kemudian dikembalikan ke tempat semula.

”Kami percaya jika sisa hio ini sakral. Maka abu ini selalu disimpan, lantaran banyak permohonan dari jemaat,” jelasnya.(*)

Editor : Arif F

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network