Cegah Kekerasan, Ini Pesan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi Kepada Taruna Taruni PIP

Arif Fajar
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat memberikan kuliah umum di PIP Semarang, dengan penekanan materi upaya pencegahan tindak kekerasan. (dok Humas Polda Jateng)

SEMARANG,iNewsMuria.id – Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi memberikan kuliah umum kepada taruna dan taruni PIP atau Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Rabu (15/5/2024).

“Adik adik boleh tegas tapi tidak boleh keras,” pesan Irjen Pol Ahmad Luthfi kepada taruna taruni PIP di Gedung Serba Guna Balai Mas Pardi Kota Semarang, Jawa Tengah.

Kuliah umum dan pembinaan tersebut dihadiri Wakapolda Jateng Brigjen Pol Agus Suryonugroho, PJU Polda Jateng, Direktur PIP Semarang Capt Sukirno serta  Taruna Taruni PIP Semarang 

Sebelum menyampaikan kuliah umum, Kapolda Jateng mengajak mengheningkan cipta, untuk mendiang salah satu Taruna Sekolah Tinggi Pelayaran di Jakarta yang meninggal dianiaya seniornya.

Menurut Irjen Pol Ahmad Luthfi mengawali kuliahnya, taruna taruni PIP harus tertib siapapun Kapoldanya. Karena mereka merupakan duta pemuda Indonesia yang patut diperhitungkan dalam pembangunan.

Kapolda Jateng juga memberikan penekanan terkait sikap perilaku para taruna taruni PIP. Hal ini terkait kejadian kekerasan di sekolah kedinasan yang seolah menjadi tradisi dan relasi kuasa senior dan junior.

“Adik-adik boleh tegas tapi tidak boleh keras. Saya ulangi Anda boleh tegas tapi tidak boleh keras,” tegas Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.  

Hal ini juga lanjut Kapolda Jateng, karena tindak kekerasan telah terinternalisasi sebagai bagian dari proses inisiasi yang selalu berulang-ulang dari waktu ke waktu.

Serta tambah Kapolda Jateng, adanya pewarisan kultur kekerasan. Pihaknya minta agar seluruh pihak turut serta menghilangkan budaya kekerasan tersebut di sekolah kedinasan 

Dikatakan Irjen Pol Ahmad Luthfi, jiwa korsa memang harus ditanamkan karena di situ tertanam asas gotong royong, sense of belonging, saling melindungi dan saling menjaga, itulah penjabaran dari jiwa korsa yang sebenarnya.

“Namun jangan sampai jiwa korsa dimanfaatkan untuk senioritas, memperoleh kehormatan atau pengakuan atau fanatisme, Itui adalah sebuah budaya yang salah,” kata Kapolda Jateng.

Untuk itu, sambung Irjen Pol Ahmad Luthfi, sebagai Kapolda Jateng ia tidak ingin terjadi kekerasan, pelanggaran hukum atau tindak pindana di PIP hingga menjadi tersangka.
 
“Saya tidak bangga jika kalian dihukum, ingat kalau sudah menjadi tersangka tidak ada yang bisa melindungi termasuk jiwa korsa,” ujar Kapolda Jateng mengakhiri kuliah umum di PIP. (*)
 

Editor : Arif F

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network