KUDUS,iNewsMuria.id-PJ Bupati Kudus Dr M Hasan Chabibie mengatakan, jika Kudus dan kiai sudah mendarah daging, maka tidak bisa dipisahkan sampai kapan pun.
Menurut Hasan Chabibie, Kudus juga bisa dikatakan kota dengan wali allah terbanyak, bisa dijadikan bahan edukasi dan penelitian.
"Banyak juga madrasah dan pondok pesantren yang berusia lebih dari 100 tahun. Ini yang menjadi framming kemudian orang dari luar Kudus menyebut sebagai kota santri," terang Pj Bupati Kudus.
Hal itu dikatakan ketika menerima silaturrahim Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jidan, di pendopo kabupaten, Simpang Tujuh Kudus, Jumat (19/01/2024).
Acara yang dihadiri oleh ratusan kiai, ulama, ibu nyai dan berbagai lapisan masyarakat itu diharapkan mampu mendorong Kabupaten Kudus menjadi lebih nyaman. "Siapapun yang datang ke sini, hatinya pasti akan merasa lebih tenang," imbuhnya.
Kabupaten Kudus yang notabene adalah kota santri, dibayangkan dengan indah oleh Habib Jindan bin Novel. Perumpamaan tersebut, diambil Habib Jindan dari banyaknya ulama yang berada di Kudus.
Perumpamaannya seperti berjalan tidak memakai alas kaki, maka akan seperti berjalan di lembah kesucian. Karena, menurut Habib jindan, Kudus begitu suci sama seperti nama yang disandang.
"Itu cerminan dari para ulama yang mengayomi di Kudus. Karena suatu kota dapat dilihat baik buruknya dari ulama dan umaranya. Jika ulamanya baik, maka baik pula masyarakat dan keadaan wilayahnya. Begitu sebaliknya," jelasnya.
Habib Jindan juga menjelaskan jika silaturahim ulama sudah sejalan dengan apa yang dilakukan rasululloh terdahulu. Dimana ketika ulama, kiai, dan umara berkumpul, musnahlah sifat-sifat kebencian dan kerusakan.
Karena bagaimanapun, menurut dia, manusia terbaik adalah manusia yang mampu saling memberi manfaat dan saling menjaga kotanya tetap damai dan tenang.
Kudus dinilai sebagai kota tertua, dengan kultur al-Aqso yang dinukil dari masjid al-Aqso di timur tengah. Meski secara nasib berbalik 360 derajat, ikatan antara masjidil Aqso kudus dan masjidil Aqso Palestina tetap terjaga dengan saling mendoakan.
Setelah acara pertemuan ulama dan umara, kemudian Habib Jindan dan Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie dan rombongan ziarah ke makam Syaikh Ja’far Shodiq (Sunan Kudus) di kawasan Menara Kudus.
Setelah itu menghadiri pengajian umum di Kota Kudus, yang dihadiri juga oleh Habib Syekh serta ribuan warga Kudus dan sekitarnya. (*)
Editor : Langgeng Widodo
Artikel Terkait