JAKARTA,iNewsMuria.id-Duta Seni Kabupaten Kudus manggung di anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (30/7/2023) malam.
Sendratari "Geger Tanah Muria" yang disuguhkan mampu menyedot para pengunjung yang yang datang untuk menyaksikan sendratari tersebut.
Hingga kursi yang tersedia di anjungan tidak mencukupi. Meski banyak berdiri, namun penontop tetap setia menyaksikan pentas seni itu sampai rampung.
Dan saking larutnya dalam suasana, Bupati Kudus Hartopo turut serta dalam tarian hingga akhir pertunjukan. Semua menari dalam kegembiraan, usai sendratari selesai dipentaskan.
Dalam kesempatan itu, Bupati mengapresiasi antusiasme warga yang hadir, khususnya warga Kudus di wilayah Jabodetabek dan tergabung dalam FKMK (Forum Komunikasi Masyarakat Kudus).
“Acara ini selain sebagai media silaturahmi, juga sekaligus menjadi obat rindu daerah asal,” ujar Bupati Kudus Hartopo.
Tidak hanya pentas sendratari oleh duta seni, dalam kesempatan itu pula disediakan berbagai kuliner khas Kudus, seperti lentog, soto dan nasi pindang.
Bupati tampak ikut menyantap hidangan bersama warga. Yang menarik, salah satu pengunjung adalah Hamid, “bule” dari Perancis yang datang bersama keluarga dan sempat ikut menyantap hidangan bersama bupati.
Hartopo berharap, acara seperti ini benar-benar dapat dimanfaatkan untuk mengangkat potensi lokal kudus.
“Tidak hanya seni budayanya, Kudus juga dikenal dengan ragam kulinernya yang sudah mendunia, seperti jenang Kudus. Saat ini kopi muria pun terus kita dorong untuk lebih dikenal luas,” jelasnya.
Agenda pentas duta seni ini menjadi agenda rutin Badan Penghubung Jawa Tengah. Setelah sempat vakum selama 3 tahun akibat pandemi, tahun ini mulai diadakan kembali.
Kali ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus menggandeng komunitas seni “Samar” untuk membawakan sendratari berjudul Geger Tanah Muria.
Sendratari itu menceritakan asal mula kretek, yang hingga saat ini menjadi salah satu urat nadi perekonomian Kabupaten Kudus.
Editor : Langgeng Widodo
Artikel Terkait