Pemicu Hujan Ekstrem Terus Meningkat, Cuaca Buruk Mengintai hingga Awal Tahun

Klasik Herlambang
Ilustrasi cuaca buruk yang mengintai hingga awal tahun depan ( foto: Pixabay)

JAKARTA, iNewsMuria.id - Fenomena yang memicu hujan ekstrem selama periode libur Natal dan Tahun Baru disebut mengalami peningkatan intensitas.

Hal ini disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam sebuah konferensi pers secara daring di Jakarta, pada Selasa 27 Desember 2022.

BMKG sendiri sejak tanggal 21 Desember 2022, telah mengeluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi dalam sepekan hingga tanggal 1 Januari 2023.

"Mulai hari ini hingga 2 Januari 2023 kondisi dinamika atmosfer atau fenomena di sekitar Indonesia masih berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers tersebut.

Dikatakannya bahwa kondisi dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan tersebut adalah meningkatnya intensitas Monsun Asia.

Yang mana disertai potensi adanya seruakan dingin dan fenomena aliran lintas ekuator, yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan selatan.

Seruakan dingin Asia merupakan fenomena yang cukup lazim terjadi saat Monsun Asia aktif, yang mengindikasikan adanya potensi aliran massa udara dingin dari wilayah Benua Asia menuju ke wilayah selatan.

"Dampak adanya seruakan dingin dari Asia yang disertai arus lintas ekuatorial ini, dapat berdampak secara tidak langsung pada peningkatan curah hujan dan kecepatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator," paparnya.

Selain itu, Dwikorita menambahkan, juga terdapat adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator.

Situasi itu, lanjut dia, dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang di sekitar wilayah Sumatera, Jawa hingga Nusa Tenggara serta berdampak pada peningkatan gelombang tinggi di perairan Indonesia.

"Perlu diwaspadai potensi hujan lebat hingga sangat lebat di Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT, selama periode tanggal 27 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023," katanya.

Dwikorita meminta pihak-pihak terkait dapat melakukan persiapan seperti memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Selain itu, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

"Jadi mohon untuk benar-benar tidak hanya mewaspadai tapi disiagakan," tandasnya. (*)

Editor : Langgeng Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network