Tutup Muktamar ke 48, Wapres Ma'ruf Amin : Jangan Sampai Muhammadiyah Terbelah Hanya Karena Capres

Langgeng Widodo
Wapres Ma'ruf Amin menutup Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Edutorium KH Ahmad Dahlan kampus (UMS), Minggu (20/11/2022) malam.(Okezone.com)

MURIA.iNews.id-Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menutup Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Edutorium KH Ahmad Dahlan kampus (UMS), Minggu (20/11/2022) malam.

Dalam sambutannya, Ma'ruf Amin mengingatkan pentingnya menjaga keutuhan bangsa dalam pesta demokrasi. Menurut dia, Pemilu 2024 mendatang jangan sampai mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa.

Ma'ruf Amin mengatakan, perbedaan partai, perbedaan calon presiden (capres), sebaiknya tidak sampai membelah keutuhan bangsa. 

"Kalau kita berbeda capres, berbeda partai, maka seperti saya katakan, partai anda partai anda, partai saya partai saya. Begitu juga ketika beda capres. Jangan sampai kita terbelah, apalagi sesama Muhammadiyah," kata wapres ketika menutup muktamar.

Dalam muktamar itu, Haedar Nashir kembali terpilih sebagai Ketua Umum dan Abdul Mu'ti sebagai Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2022-2027.

Sedangkan Salmah Orbayinah terpilih sebagai Ketua Umum dan Tri Hastuti Nur Rochimah sebagai Sekretrais Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah periode 2022-2027.

Lebih lanjut Wapres Ma'ruf Amin mengatakan, bangunan sistem syariah yang terus dilakukan Muhammadiyah, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan, bertujuan mensejahterakan masyarakat.

Pihaknya yakin, Muhammadiyah sudah memiliki instrumen dan kelengkapan untuk mewujudkan kesejahteraan tersebut. 

Pendidikan dan pelatihan yang berkualitas, kata wapres, harus bisa diusahakan agar terwujud secara merata bagi seluruh rakyat Indonesia, baik laki-laki maupun perempuan.

Kemajuan dan pemberdayaan bagi kaum perempuan, kata dia, bukan hanya menyangkut kewajiban moral dan pemenuhan hak azasi manusia. "Melainkan juga menjadi pilar bagi perdamaian dan pembangunan dunia secara berkelanjutan," kata Ma'ruf Amin.

Wapres kembali mengingatkan, Kyai Ahmad Dahlan dan istrinya (pendiri Muhammadiyah dan Aisyiyah) sangat visioner, memiliki wawasan masa depan perempuan muslim Indonesia yang jauh melampui zamannya saat itu, yakni dengan merintis Aisyiyah dalam semangat untuk memajukan peradaban kaum perempuan.

"Salah satu tantangan yang kita hadapi adalah krisis multi dimensi akibat pandemi dan konflik internasional. Kita berjuang untuk pulih karena sejatinya kita hanya dapat berbicara tentang kemajuan apabila kita mampu pulih dari krisis yang menghadang," tegasnya.(*)

Editor : Langgeng Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network