get app
inews
Aa Read Next : Bandara Ahmad Yani, Adi Soemarmo, dan Adi Sutjipto Turun Kasta Jadi Bandara Domestik

Sirolan, Sinau Karo Dolan...

Rabu, 27 Maret 2024 | 08:11 WIB
header img
Sirolan, Sinau Karo Dolan...

SURABAYA,iNewsMuria.id-Tidak semua kisah atau pesan keagamaan disampaikan secara serius. Bisa saja disampaikan secara jenaka, terutama bagi anak-anak, untuk memudahkan mereka mengingat ingat, asal pesan yang disampaikan tidak mengurangi makna atau substansi.

Seperti yang dilakukan Pelindo Marine (BUMN Pelindo Group) yang mengajak adik-adik yatim piatu dari Panti Pesantren Muhammadiyah KH Mas Mansyur II, Surabaya, mengikuti kisah Nuzulul Quran di Surabaya North Quay, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Senin (25/3/2024).

Kisah peristiwa turunnya ayat Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW itu diceritakan dengan jenaka oleh pencerita boneka ventriloquist dan pesulap, Trianto atau yang biasa dikenal dengan Kak Tri Boneka. 

“Pelindo Marine senang sekali setiap tahun bisa mengajak adik-adik yatim piatu untuk ngabuburit maritim sembari menikmati suasana sunset di Selat Madura," kata Direktur Utama Pelindo Marine Warsilan, yang turut hadir bercengkrama bersama, dalam siaran pers, Selasa (26/3/2024).

"Pada Ramadan 1445 H ini, juga bergabung adik-adik dari Kampung Seng Tangguh, Surabaya, kampung binaan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo Marine."

"Makna dan pelajaran moral dari peringatan Nuzulul Quran pun, disampaikan secara menghibur oleh pencerita boneka,” kata Warsilan.

Pada kesempatan itu, Pelindo Marine sekaligus menyerahkan dana bantuan untuk kebutuhan pendidikan adik-adik di panti pesantren dalam rangka Pelindo Berbagi Ramadan. Pendidikan merupakan salah satu prioritas Program TJSL yang diarahkan oleh Kementerian BUMN Republik Indonesia.

"Pada ngabuburit maritim kali ini, adik-adik tidak hanya berkesempatan mendapatkan pendidikan agama, tapi juga edukasi maritim sekaligus. Ada kakak-kakak pegawai Pelindo Marine yang mendampingi mereka dan menjelaskan tentang aktivitas kepelabuhanan," ungkapnya.

"Mulai dari melihat langsung operasional penundaan kapal sandar yang dilakukan Pelindo Marine. Hingga proses bongkar muat di lapangan penumpukkan peti kemas."

Dalam sambutannya, Kepala Panti Pesantren Muhammadiyah KH Mas Mansyur II, Ustadz Fahad, menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi undangan Pelindo Marine. Menurutnya, perhatian Pelindo Marine sangat berarti, karena panti asuhan dan pesantren yang dipimpinnya belum lama didirikan.

“Santri dan santriwati kami berasal dari berbagai daerah. Dan ternyata tidak sedikit yang belum pernah datang ke pelabuhan, padahal Indonesia negeri maritim. Maka undangan Pelindo Marine sangat menyenangkan bagi anak-anak," kata uatadz Fahad.

"Sebagai pengasuh, kami juga bisa bertukar pikiran tentang cara menarik fokus anak dalam belajar dengan Kak Tri Boneka dan pegiat Sirolan (sinau karo dolan) di Kampung Seng Tangguh, binaan Pelindo Marine,” ungkapnya.

Sementara itu pegiat Sirolan Kampung Seng Tangguh, Rika Rachman mengaku senang bisa datang dengan mengajak belasan anak-anak dari kampung seng, yang merupakan salah satu sudut pemukiman padat penduduk tak jauh dari kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

"Surabaya North Quay ini kan ruang publik untuk menikmati suasana laut yang tak jauh dari tempat tinggal kami. Namun ternyata juga ada anak-anak warga Kampung Seng Tangguh yang belum pernah ke sini (Surabaya North Quay -Red)," kata Rika.

"Biasanya anak-anak mengikuti Sirolan di lantai 2 pos RT yang baru saja direnovasi Pelindo Marine. Sore ini seperti Sirolan spesial, karena diajak melihat langsung ragam aktivitas dan profesi di pelabuhan. Semoga bisa menginspirasi mereka,” harapnya.(*) 

Editor : Langgeng Widodo

Follow Berita iNews Muria di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut