SOLO,iNewsMuria.id-Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Jawa Tengah menggelar pendidikan buruh selama dua hari di Solo, 2-3 Maret 2024.
Sejumlah peserta dari perwakilan Jawa Tengah, Jawa Barat, JawaTimur, dan DIY hadir dalam pelatihan yang bertajukn "Memenangkan Perjuangan dengan Meningkatkan Kualitas dan Kapasitas Organisasi" tersebut.
Dua pembicara dihadirkan dalam. pelatihan yang dibuka Ketua Kasbi Jawa Tengah Mulyanto itu. Yakni, Ketua FSPPBI Nipi Supandi dan Ketua FSBRK Irchan. Keduanya menyampaikan materi tentang penguatan PKB dan manajemen organisasi.
"Ke depan KASBI berencana membentuk organisasi politik alternatif bagi masyarakat, terutama para buruh," kata Mulyanto di sela pelatihan.
Dalam kesempatan itu juga dihadirkan wartawan seniior dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta Vladimir Langgeng. Wartawan perlu digandeng untuk bersinergi dan kerja sama memperjuangkan hak-hak buruh.
Selain menceritakan pengalaman dalam mengadvokasi buruh melalui tulisan, Vladimir Langgeng juga membagikan tips tentang bagaimana bersinergi dengan wartawan. Serta bagaimana membuat rilis/tulisan yang baik secara sederhana.
"Saya siap menampung teman teman yang akan bergabung menjadi jurnalis. Saya siap memberi bekal pelatihan khusus bagaimana membuat berita yang baik sesuai kaidah jurnalistik," kata Vladimir Langgeng.
Salah satu peserta pelatihan buruh, Ketua SBI Kabuoaten Grobogan Ahmad Rozikan mengemukakan alasan mengikuti pelatihan. Pertama, meningkatkan kualitas dan pemahaman tentang organisasi.
Kedua, memperdalam pemahaman tentang kedudukan undang-undang yang berlaku dengan PKB, ketiga melakukan kajian bersama-sama tentang strategi perjuangan organisasi.
"Mengapa kita mengikuti pendidikan ini, karena kita melihat perkembangan situasi dan kondisi ketenaga kerjaan di indonesia saat ini menjadi sebuah perhatian di hampir seluruh kalangan baik dari pengusaha maupun pekerja," kata Ahmad Rozikan.
Menurut dia, lahirnya UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang cipta kerja dengan metode omnibuslaw beserta aturan turunannya jelas merugikan masyarakat, terutama kaum buruh karena telah merampas hak-hak normatif buruh.
"Ini menjadi tantangan baru bagi kami SBI Grobogan dalam menghadapi situasi dan kondisi di internal perusahaan," kata aktifis buruh itu.(*)
Editor : Langgeng Widodo