GROBOGAN,iNewsMuria.id-Gedung Setda Grobogan di Jl Gatot Subroto Purwodadi, terbakar Kamis (4/5/2023) pagi. Sebelum kebakaran terdengar suara ledakan, membuat ratusan pegawai panik.
Kebakaran diketahui dari lantai 3 Gedung Setda Grobogan, sehingga sekitar 200 pegawai di kantor tersebut panik. Mereka pun berupaya menyelamatkan diri dengan menuruni tangga utama kantor tersebut.
Tim gabungan dari Damkar Satpol PP dan BPBD Grobogan yang menerima informasi adanya kebakaran, langsung menuju lokasi. Petugas damkar dengan sigap menyemprotkan air ke arah lantai 3.
Sementara tim dari BPBD Grobogan langsung membantu proses evakuasi para pegawai. Mereka pun segera menyisir ruangan yang ada di gedung tersebut. Ada sejumlah orang yang terjebak dalam ruangan.
Bahkan ada yang pingsan karena menghirup asap, petugas BPBD Grobogan yang sudah berkoordinasi dengan PMI Grobogan dan Dinkes segera melakukan upaya evakuasi dari lantai 3 Gedung Setda Grobogan.
Karena tidak memungkinkan dievakuasi melalui tangga utama, maka petugas BPBD Groboga melakukan evakuasi langsung dari lantai 3 dengan menggunakan peralatan tandu yang diturunkan ke bawah.
Petugas membawa korban ke ambulans dalam simulasi kebakaran, Kamis (4/5/2023). (Istimewa)
Setelah itu para korban yang pingsan akibat gas karbondioksida langsung dibawa ke rumah sakit terdekat menggunakan ambulan dari PMI dan Dinkes Grobogan.
Beruntung kejadian tersebut hanya simulasi penanganan kebakaran di gedung bertingkat yang dilakukan BPBD Grobogan dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana.
"Kegiatan ini merupakan simulai penyelamatan ketika terjadi di Gedung Setda Grobogan," jelas Asisten I Setda Kabupaten Grobogan, Mokamat.
Menurut Mokamat dengan adanya simulasi ini memberikan bekal pengetahuan kepada pegawai di Setda Grobogan. Bagaimana mereka harus bertindak apabila ada bencana, seperti kebakaran dalam simulasi ini.
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam simulasi kebakaran di Gedung Setda Grobogan tersebut.
"Simulasi kebakaran ini, tidak hanya dilakukan di gedung-gedung pemerintahan saja. Namun, bisa dilakukan di kantor instansi swasta. Tujuannya siap siaga ketika terjadi bencana," kata Endang Sulistyoningsih. (*)
Editor : Arif F