get app
inews
Aa Read Next : Film Kupu-Kupu Kertas Akhirnya Rilis Bioskop Usai Ditarik Peredaran

Pesan Jokowi Pada Capres : Jangan Bawa-bawa Politik Identitas, Berbahaya bagi Indonesia yang Beragam

Selasa, 22 November 2022 | 07:32 WIB
header img
Presiden Joko Widodo membuka Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2022 yang digelar di Solo, Senin (21/11/2022).

MURIA.iNews.id-Presiden Joko Widodo membuka Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Munas HIPMI) 2022 yang digelar di Solo, Senin (21/11/2022).

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengingatkan para calon presiden dan calon wakil presiden agar tidak menggunakan politik identitas dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Menurut presiden, politik identitas sangat berbahaya bagi Indonesia. Karena itu, politisasi agama dan sara sebaiknya dihindari.

Politisasi agama akan membawa dampak negatif. Bahkan, dampak itu juga telah dirasakan masyarakat dalam waktu lama.

"Lakukan politik gagasan, politik ide. Jangan masuk ke politik sara, politisasi agama, politik identitas jangan," kata dia dalam sambutannya. 

"Politik identutas sangat berbahaya bagi negara sebesar Indonesia yang sangat beragam ini," tambah Jokowi.

Pihaknya meminta agar perdebatan yang dilakukan capres dan cawapres nantinya perdebatan ide dan gagasan dalam membangun bangsa, bukan perdebatan yang justru membuat situasi politik panas.

"Sekali lagi, inilah yang saya ingatkan kepada para capres dan cawapres, untuk membawa suasana politik kita menuju 2024 itu betul-betul bisa adem, jangan sampai panas, paling banter ya anget dikit," kata Jokowi.

Selain pesan soal situasi politik, Jokowi juga menitipkan pesan terkait situasi global kepada para capres dan cawapres. Dalam situasi global yang serba tidak pasti, pihaknya meminta agar kontestasi pilpres mendatang tidak memanas.

"Saya titip dalam kondisi dunia yang sangat rentan seperti ini, kita semua harus menjaga agar kondusivitas, situasi politik itu tetap adem kalau bisa, kalau enggak bisa paling banter ya anget tapi jangan panas. Karena situasinya tidak normal. Hati-hati situasi dunia sedang tidak normal," kata Jokowi.

"Sudah saya sampaikan berkali-kali, 14 negara sudah masuk jadi pasien IMF. Di tahun 97 dan 98, lima negara masuk IMF sudah geger tapi ini sudah 14 negara jadi pasien IMF. Dan 28 negara sudah antri di pintu IMF, diperkirakan sampai 66 negara," kata Jokowi.(*)

Editor : Langgeng Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut