GROBOGAN,iNewsMuria.id – PT KAI Daop 4 Semarang pada semester 1 2025 mencatat lebih dari 21.365 warga negara asing (WNA) telah menggunakan layanan kereta api.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/7/2025) menyampaikan, bahwa tingginya minat wisatawan mancanegara karena daya tarik wisata.
Mereka menggunakan kereta api sebagai moda transportasi untuk menjelajahi wilayah antarkota di Pulau Jawa, khususnya dari kawasan utara Jawa Tengah yang menjadi pintu masuk pariwisata nasional.
"Minat ini tidak lepas dari daya tarik wisata budaya, sejarah, dan kuliner yang tersebar di berbagai kota di wilayah Daop 4, seperti Semarang, Tegal, dan Pekalongan," ujar Franoto.
Selama periode Januari hingga Juni 2025, Stasiun Semarang Tawang menjadi stasiun dengan jumlah keberangkatan wisatawan asing tertinggi, yaitu mencapai 10.662 penumpang.
Hal ini mencerminkan peran penting stasiun tersebut sebagai hub utama bagi perjalanan jarak jauh di Jawa bagian tengah dan utara.
Stasiun lainnya yang juga mencatat jumlah keberangkatan signifikan adalah Stasiun Semarang Poncol sebanyak 3.264 penumpang, Stasiun Tegal dengan 2.382 penumpang.
Stasiun Pekalongan sebanyak 2.107 penumpang. Keempat stasiun ini menjadi titik strategis bagi wisatawan untuk memulai atau melanjutkan perjalanan mereka ke berbagai destinasi populer.
“Ada juga yang melalui Stasiun Ngrombo, di Toroh, Grobogan sebanyak sembilan wisatawan asing,” tambah Manager Humas KAI Daop 4 Semarang.
Franoto menambahkan banyak wisatawan menjadikan perjalanan dengan KA sebagai bagian petualangan mereka, karena dapat menikmati pemandangan dan kehidupan lokal sepanjang jalur rel.
Peningkatan jumlah penumpang asing juga didukung oleh semakin membaiknya infrastruktur dan layanan di stasiun maupun di atas kereta.
KAI Daop 4 Semarang juga terus mendorong integrasi layanan dengan moda transportasi lain, seperti bus dan angkutan daring, guna mempermudah mobilitas wisatawan dari dan menuju stasiun.
“Hal ini sejalan dengan komitmen KAI dalam menciptakan konektivitas antarmoda yang modern dan terintegrasi,” kata Franoto.(*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait
