GROBOGAN,iNewsMuria.id – Pelatih tinju Kabupaten Grobogan tidak pusa dengan keputusan wasit dalam Kejuaraan Tinju Pelajar se- Jawa Tengah dan DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta)
Karena akibat kepimpinan wasit dalam kejuaraan tersebut petinju muda berbakat asal Grobogan, Givan Wahyu Setiawan hanya meraih posisi runner up.
Givan Wahyu Setiawan dinyatakan kalah dari Todo Raviano Putra asal petinju asal Surakarta dalam kejuaraan tinju pelajar tersebut.
Kejuaraan Tinju Amatir Pelajar se-Jawa Tengah dan DIY tahun 2025 digelar di Gedung Pertina Sukoharjo, Langenharjo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, pada 1-4 Mei 2025.
Asisten pelatih kontingen Grobogan Siswoyo kepada wartawan, Selasa (6/5/2025), mengaku tidak puas dengan keputusan wasit dan hakim pertandingan.
Siswoyo menganggap ada kejanggalab karena tidak menghitung knock down serta tidak menampilkan skor ronde ketiga secara terbuka.
"Sehingga kemenangan Givan dirampok. Ronde pertama dan kedua Givan jelas unggul, tapi skor ronde ketiga tidak ditampilkan," ujar Siswoyo.
Dalam parati final Givan, yang mengenakan kostum biru-biru sejak awal tampil dominan. Ia menguasai dua ronde pertama dan bahkan membuat lawannya terjatuh di atas ring.
Tiga juri sama-sama memberikan kemenangan untuk Todo. Juri satu memberikan total nilai 29-28, juri dua 30-27 dan juri ketiga 29-28. Todo unggul dengan total nilai 88 poin unggul lima poin dari raihan Givan.
Meski kalah angka dalam keputusan resmi, performa Givan membuatnya tetap membawa pulang gelar runner-up dan mendapat pengakuan sebagai salah satu petinju muda paling menjanjikan.
Bahkan, ia juga dianugerahi gelar "Petinju Harapan", meski gelar ini justru menimbulkan perdebatan di kalangan pelatih dan pengamat.
Pada kejuaraan ini, kontingen Grobogan membawa lima atlet tinju. Kelimanya yaitu Tegar Kukuh Wicaksono yang turun di kelas 48 kilogram, M Rendi Ridwan Saputra (48 kg), Putut Wicaksono (60 kg), Givan Wahyu Setiawan (63,5 kg) dan petinju putri Bertnadine Hazza Felina (48 kg).(*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait
