GROBOGAN, iNewsMuria.id – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi melaksanakan Apel Siaga Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2024.
Apel Siaga Antisipasi Karthutla digelar di petak 77 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sendang Pakelan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sambirejo, Kecamatan Wirosari.
“Kegiatan dihadiri sekira 90 orang dari berbagai elemen baik dari Perhutani, TNI, Polri dan LMDH, pada Kamis (29/8/2024),” kata Administratur KPH Purwodadi, Untoro Tri Kurniawan, dalam rilisnya Jumat (30/8/2024).
Peserta Apel Siaga tersebut adalah segenap Asisten Perhutani (Asper), Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH), Mandor Polisi Teritorial (Polter) KPH Purwodadi.
Lalu lanjut Administratur KPH Purwodadi, ada perwakilan dari Polsek Wirosari, Koramil Wirosari serta perwakilan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kecamatan Wirosari.
“Tujuan dilaksanakan apel tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan untuk menekan terjadinya kebakaran hutan tahun 2024 di dalam kawasan hutan Perum Perhutani KPH Purwodadi,” jelasnya.
Peserta Apel Siaga Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang digelar Perum Perhutani, KPH Purwodadi berfoto bersama. (dok KPH Purwodadi)
Mengingat total luas hutan KPH Purwodadi 19.636,5 hektare dengan Kelas Perusahaan hutan jati. Di mana sambung Untoro, hutan jati mempunyai sifat karakteristik mudah terbakar. Karena pohon jati pada musim kemarau menggugurkan daunnya.
Hal ini tentunya, tambah Untoro sangat rawan terhadap bahaya kebakaran. Gangguan Kebakaran hutan di KPH Purwodadi sampai dengan bulan Agustus 2024 sesuai laporan telah terjadi satu kali kebakaran
“Kesigapan petugas di lapangan kebakaran dapat dipadamkan. Terima kasih dan apresiasi kepada jajaran keamanan dan semua stakeholder yang selalu siap siaga untuk menjaga hutan dari kebakaran,” tambahnya.
Lebih lanjut Untoro menegaskan segenap jajaran untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan sebagai upaya pencegahan Karhutla melalui deteksi dini, patroli pencegahan kebakaran hutan.
Kemudian, melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sebelum kebakaran hutan terjadi dan meluas. Karena tercatat ada delapan kejadian kebakaran pada 2023 lalu.
“Apabila terjadi hal-hal yang perlu penanganan khusus terkait orang yang sengaja membakar hutan maka perlu langkah-langkah penegakan hukum agar menimbulkan efek jera,” tegas Untoro.
Sementara Kapolsek Wirosari, AKP Muri mendukung Perhutani terkait penanganan kebakaran hutan di wilayahnya. Pihaknya juga siap mengerahkan anggotanya apabila ada laporan.
Sebelum simulasi pemadaman kebakaran, Wakil Administratur Toto Suwaranto menyampaikan teknis pemadaman dengan alat manual dan teknis dengan alat bantu penyemprotan dengan tangki gendong. (*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait
