GROBOGAN,iNewsMuria.id - SMAN 1 Kradenan memiliki cara unik untuk menelusuri warisan dan tradisi masa lampau yang merupakan adat istiadat Grobogan. Kegiatan tersebut digelar selama dua hari, 15-16 Februari 2023.
Menurut Kepala SMAN 1 Kradenan, Rumaji, kegiatan tersebut merupakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sekaligus implementasi dari kurikulum merdeka belajar.
Berbagai kegiatan mulai dari penampilan kesenian, hinga produk-produk yang menggambarkan tradisi dan budaya asli Kabupaten Grobogan. Pergelaran karya yang diikuti seluruh siswa mengangkat tema kearifan lokal.
Sehingga lanjut Rumaji, para pelajar bisa lebih konkrit mengenal budaya, adat istiadat, dan falsafah-falsafah di lingkungannya. Agar mereka memiliki khasanah baru adat-istiadat di lingkungannya.
“Kita berharap dengan kegiatan ini para pelajar bisa lebih mengenal dan memahami adat budaya di lingkungan masing-masing dengan cara berdiskusi. Sehingga tidak punah ditelan zaman," kata Rumaji.
Siswa SMA Negeri 1 Kradenan yang berjumlah 1.080 anak, antusias mengikuti kegiatan P5 tersebut. Ada beragam atraksi kesenian dan produk yang mengacu pada kearifan lokal.
“Kelas X menampilkan atraksi kesenian, sedangkan kelas X I dan XII menampilkan produk. Seperti sendratari sedekah bumi, rampak barong, musikalisasi adat mitoni, kolaborasi tari garam, kolaborasi tari dan adat mantenan," jelasnya.
Untuk mendukung penampilan mereka, menurut Rumaji, para siswa bahkan tak sungkan untuk melakukan kunjungan dan studi ilmiah ke beberapa wilayah untuk belajar dan memahami kebudayaan yang ada di Grobogan.
"Tak hanya belajar narasi, filosofi dan falsafah budayanya, namun juga dibuktikan dari segi keilmuan. Karya mereka didokumentasikan dalam bentuk video untuk diunggah ke media sosial sebagai bentuk promosi kebudayaan," ujar Rumaji.
Tak lupa, Rumaji mengapresiasi kerja keras para guru dan siswa SMA Negeri 1 Kradenan dalam mewujudkan kegiatan yang mengangkat budaya dan adat istiadat Kabupaten Grobogan. (*)
Editor : Langgeng Widodo
